Minggu, 31 Juli 2011

Mikroskop (Biologi)

Mikroskop Optik:
Menggunakan dua lensa (okuler & objektif), cahaya matahari/lampu sebagai sumber cahaya

Mikroskop Elektron:
Menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, elektron sebagai sumber cahaya, bisa untuk tes dna dan bisa di-zoom sejuta kali

Mikroskop optik bisa dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Mikroskop monokuler: Hanya mempunyai 1 okuler, untuk objek tipis/transparan
b. Mikroskop stereo: Punya sepasang mikroskop untuk setaip mata (objek dapat menjadi 3d)
c. Mikroskop binokuler: Mempunyai 2 lensa okuler, digunakan untuk objek transparan dan tidak transparan

Bagian-bagian mkiroskop optik:

(source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1DAvxwF5T-ykfIzevtUfuWu-JcZN6FPiQnnZKdXKqhe82SH-x6lA52fmkc8OMPVdyZ_xcc4Hk6JK0qA5Zfxr2i61cB2-nck3v7yfjdAbQ9n1Tec1TBHBUCvuTVszrOhj-GAw1cBsLRdo/s1600/mikroskop.jpg)

Lensa okuler: perbesaran objek
Tabung mikroskop: tempat bayangan obyek
Makrometer: pengatur fokus
Mikrometer: Pengatur fokus
Revolver: Mengganti perbesaran lensa objektif
Lensa Objektif: Perbesar objek
Preparat: Meja mikroskop
Diafragma: Pengatur cahaya
Cermin: Pemantul cahaya

Hukum-hukum Newton Tentang Gerak (Fisika)

Inersia/Kelembaman: Kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaan geraknya.
Contoh: Penumpang kendaraan akan merasa terdorong ke depan saat kendaraan rem mendadak

Hukum newton I:

"Jika jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang sedang bergerak akan bergerak lurus dengan kecepatan tetap."

Ciri-ciri:
a. Gaya = 0
b. Benda dalam keadaan diam, atau
c. Benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap

Hukum newton II:

"Percepatan yang dialami benda sebanding dengan besar gaya tetapi tidak searah dengan massa benda"

Ciri-ciri:
a. Ada percepatan (a bukan 0)
b. Bergerak semakin cepat/lambat
c. Melingkar atau berbelok

Gaya (Fisika)

Gaya adalah tarikan/ dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak, perubahan bentuk dan ukuran benda.

Gaya dapat dibedakan menjadi:
a. gaya sentuh (otot, pegas, gesek, mesin, dll.)
b. gaya tidak sentuh (gravitasi, magnet, listrik, nuklir, dll.)

Gaya disebut besaran vektor karena gaya memiliki besar dan arah.

Contoh-contoh besaran vektor: gaya, kecepatan, percepatan

Contoh arah:


(source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEHCWrb58kaeP9irgImJkygfTt9Bk-CUCewvIRnghmStZMF7lETM4XiSY7nfyUiJfKKvhhR4wqxT5I5ycFRO43CObnkdRHOLKLlkGYTvRSBTb1phsknJk1RYcx-cM7WaDxJi8A_gXjRTI/s1600/1.png)


Dua buah gaya/lebih yang dipadukan sehingga menghasilkan gaya baru yang disebut resultan gaya.
R= F1+F2
kecuali jika arahnya berbeda, maka gaya tersebut merupakan negatif gaya yang arahnya lain.


(Source: http://img.webme.com/pic/t/tabah/free%20body.gif)

Gaya Gesek:
Gesekan timbul pada bidang persentuhan dua benda yang bergerak relatif

Ada beberapa ciri-ciri gaya gesek:
- Gaya gesek selalu berlawanan arah gerak benda
- Gaya gesek ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan
- Contoh gaya yang menguntungkan: Gaya gesek gigi gergaji, Rantai sepeda dan gear, dll
- Contoh gaya yang merugikan: Mendorong benda berat, gesekan pisau dengan tangan, dll

Rabu, 27 Juli 2011

Pergeseran Makna (Bahasa Indonesia)

A. Ada enam pergeseran makna yang ada di bahasa Indonesia, yaitu meluas, menyempit, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, dan asosiasi.
1. Meluas: yaitu pergeseran makna yang dianggap lebih luas daripada makna kata sebelumnya.
Contoh: Selamat pagi Bu. (Istilah Ibu dulu hanya digunakan untuk wanita yang melahirkan kita, sekarang semua wanita paruh baya dipanggil ibu).

2. Menyempit: yaitu pergeseran makna kata yang dianggap lebih sempit daripada makna kata sebelumnya.
Contoh: Ia sekarang sudah menjadi sarjana. (Istilah sarjana dulu digunakan untuk menyebut orang pandai, sekarang hanya digunakan untuk menyebut gelar lulusan perguruan tinggi).

3. Ameliorasi yaitu pergeseran makna kata yang dianggap lebih halus/ tinggi daripada makna kata sebelumnya.
Contoh: Ia sudah menjadi warakawuri. (Istilah warakawuri digunakan untuk menyebut janda pahlawan).

4. Peyorasi yaitu pergeseran makna kata yang dianggap lebih kasar daripada makna kata sebelumnya.
Contoh: Ia itu bekas tentara. (Istilah bekas digunakan untuk menyebut barang yang sudah tidak dipakai).

5. Sinestesia yaitu pergeseran makna kata yang dibandingkan dengan nilai rasa akibat pertukaran indera.
Contoh: Wajahnya memang manis. (manis = indera rasa).

6. Aosiasi yaitu pergeseran makna kata yang dianggap mempunyai persamaan sifat dengan benda lain.
Contoh: Jangan lupa titipkan amplop untuknya. (amplop = uang).

Surat (Bahasa Indonesia)

Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.

Informasi tersebut dapat berupa pmeberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan, laporan, dll.

Hubungan yang terjadi antara pihak-pihak itu disebut surat-menyurat atau korespondensi.

Fungsi surat:
- Sarana komunikasi
- Untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan, dll
- Bukti tertulis (misalnya surat yang diarsipkan)
- Alat mengingat (gue juga ga ngerti kenapa)
- Bukti historis, surat-surat bersejarah
- Pedoman kerja seperti surat-surat keputusan dan surat perintah

Jenis surat:

dari segi keperluan:
- Surat pribadi
- Surat dinas
- Surat niaga
- Surat resmi


Surat resmi: segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.

Surat Dinas: Surat dinas adalah surat yang dikirimkan oleh instansi kepada instansi atau pihak lain untuk urusan kedinasan. Oleh karena itu, bentuk, isi, dan bahasa yang digunakan harus baku/ resmi. Adapun ketentuan menulis surat dinas sebagai berikut.

Sistematika atau urutan-urutan bagian surat dinas.


1. kepala/ kop surat.
2. nomor surat
3. hal/ perihal
4. lampiran
5. tanggal surat
6. alamat surat
7. salam pembuka
8. isi surat
9. salam penutup

10. pengirim surat



dari segi bentuk:
- Bentuk bertekuk
- Bentuk campuran
- full block style

Sistematika surat:

(source: http://paknewulan.files.wordpress.com/2008/11/gambar-bagian-surat-dinas.jpg)

Transformator (Elektro dan Fisika)

Biasanya kita tinggal memasang stop kontak, tapi sebenarnya mekanismenya tidak sesederhana itu! Listrik biasa yang kita dapat dari PLN bertegangan 200 V/ 110 W, yang sangat terlalu besar dibandingkan dengan apa yang suatu elektronik perlukan. Alat yang digunakan untuk merubah 200 V menjadi 2 V adalah transformator.

Transformator ada dua jenis, yaitu:
a. Step up (untuk meninggikan tegangan)
b. Step down (untuk menurunkan tegangan)

simbol trafo:


trafo sebenarnya:


Ada dua faktor dalam menghitung perubahan trafo, yaitu
a. Tegangan (V)
b. Jumlah belitan kawat (N)

yang perlu diketahui adalah perbandingan Vp dan Ns (p: premier atau input; s: sekunder atau output). Yaitu:

Vp:Vs=Np:Ns

Contoh soal:
sebuah trafo memiliki Vp= 24 V, Np= 100, Vs=12 V, berapa Ns=?

COBA KERJAKAN! (jawaban dibawah)












Jawaban:
Vp:Vs=Np:Ns/ Vs:Vp=Ns:Np

Ns=Np x Vs/Vp
Ns=100 x 12 / 24
Ns=1200/24
Ns=50!



Mengerti? Jika ada yang salah tolong komentar sajaaa

P.S
Kalau masih belum mengerti, baca buku atau cari ditempat lain.

(source gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdbCGARLU_3ZvFywDlgiK5sk-olLLrlcKaRqQbo0t9i5QHvBrGz0qgnAUwWovwLA9yjTlXMfDoIG7s3gNSSJpwBiE4kNPDKm6ts774K6_7Yt7wcKnWkR6thTgsr7cfc14HYh8CkEvBONQ/s320/Schaltbild+Trafo.png dan http://www.thrivetechno.com/transformer.jpg)